Menuju Pulau Moyo Dan Flores “Sebuah
Mimpi Yang Terwujud“
“Sebuah Mimpi Yang
Terwujud”?? Yap ditulisan gw sebelumnya telah dijelaskan bahwa sudah setahun
lamanya atau bahkan lebih gw memimpikan trip atau perjalanan ini. “From West To East” gw berangkat dari
wilayah bagian barat Indonesia yaitu Ibu Kota Jakarta menuju bagian timur
Indonesia yaitu Flores, kalimat ini yang menjadi kalimat favorit dalam trip gw
kali ini hehe.
Berkumpulnya
Kawan Seperjalanan
Okee trip gw kali ini
membutuhkan waktu yang sangat panjang, yaitu membutuhkan waktu 17 hari nahlu udah
kebayangkan serunya begimana. Awalnya gw mau jalan sendirian atau jadi solo bacpacker kalo kata kerennya tapi
mungkin takdir berkata lain ciaelah, karna sohib gw waktu di SMA dulu ternyata
berminat untuk nemenin gw jadi kita berangkat berdua ouuwww so sweeeet. Nama nya Adhika weits tardulu!!
selaw mamen jangan kaget jangan heran sumpaaah!! gw masih normal dan masih suka
sama cewek ko ahaha *kodejomblo* dia biasa dipanggil Dablang karna emng ntunya
dablang ahaha candaaa bang. Rencana awal nanti paling kita berdua nyari
gabungan aja sama orang lain atau grup pejalan lain untuk sewa kapal di Labuan Bajo
yaa kalo gak ada gabungan yoweis terpaksa kita ikut agen tour yang perorangnya
kena sekitar Rp.750.000,- sampai Rp.1.250.000,- untuk sailing
trip 2 hari 1 malam aja huhu sedih bentaran amat nanggung kalo cuman 2 hari
mah baaang. Setelah gw putuskan untuk berangkat berdua, lagi-lagi takdir
berkata lain gw teringat akan salah satu pepatah seorang pejalan yaitu “Akan selalu
ada jalan buat orang yang mau jalan-jalan” haha. Gw berjumpa dengan 2 orang
dari Bandung di forum BPI nyonya Fildzah @fildzahainunn dan dayangnya neng
Septi ahaha pisss Sep, terus gw coba ajak gabung dan cocokan tanggal karna
kebetulan kita berangkat di bulan yang sama yaitu pada bulan Agustus tapi
mereka berangkat menggunakan pesawat langsung flight
ke Labuan Bajo dan pulangnya flight dari
Bali yaudiin gapapa gak masalah buat gw yang penting kita ketemu disana untuk berpetualang bareng ahaha.
Semakin dekat dengan
tanggal keberangkatan kami yaitu tanggal 09 Agustus banyak juga yang mau
bergabung dengan kami ada si Hari Purnomo dia temennya temen gw yaitu Ole sohib
gw di kampus dan kawan ngetrip gw juga sayang dia gak bisa ikut hufftt, lalu
ada mas Bagus @zhugab dari Malang, Faiz dari Mampang Jakarta yang kuliahnya di
Gundar juga kayak gw tapi dia angkatan 2011 elaaah ketemu junior gw ahaha,
terus ada Muhammad Anugrah alias Uga @goresanpejalan dari Kebon Jeruk Jakarta
ini bocah bolang abizzz sumfeh. Setelah kami diskusikan itinnerary nya kami pun
berlima naik kreta dari Jakarta sedangkan mas Bagus nanti ketemuan di Lombok
beliau naik pesawat dari Surabaya. Yap total rombongan kami sekarang berjumlah
8 orang dan gw rasa sudah cukup kalo kebanyakan orang entar disangka mau
tawuran lagi, disini gw ngebatesin kuota yang mau gabung karna gw menyesuaikan
dengan kapasitas maksimal kapal yang nanti mau kami sewa selama 3 hari 2 malam
untuk mengelilingi kepulauan komodo yang gak ada obatnya itu hmm peucaaah!!.
.
Waktunya
Menjalani Mimpi
Narsis duluu ini ane Arya ahaha |
Minggu, 09 Agustus 2015
Inilah
salah satu hari-hari yang ditunggu dalam hidup gw ahaha agak lebay tapi memang
itu yang gw rasakan, sekitar jam 09.15 wib gw sama Dablang sudah sampai duluan
di Stasiun Pasar Senen. Langsung gw berdua menuju mesin cetak tiket karna kami
belinya secara onlen dengan harga Rp.80.000 jadi harus print tiket dahulu,
setelah tiket di tangan kami cari warung makan untuk sarapan dan membungkus nasi
untuk di perjalanan nanti. Setelah jam 11.00 wib lengkap lah rombongan kami
yaitu ada gw, Dablang, Hari, Faiz dan Uga tinggal mas Bagus yang nanti bertemu
di Lombok dan Fildzah, Septi di Labuan Bajo. Dengan gerak cepat kami langsung boarding tiket dan langsung menuju kreta
Bengawan Solo yang akan mengantar kami ke Stasiun Lempuyangan Jogja untuk
singgah semalam, jihaaaa jugijaggijuggijaggijuuuug keretaa berangkaat ahaha ayoook
jalan pak masiniss tancap gasnyaa
tuttuuuttuuuutt. Jam 11.30 wib kreta pun berangkat lalu kami sibuk dengan
gadget masing-masing ada yang ngepath ada yang update di twitter, instagram
bahkan facebook kayak si Hari kalo gw si langsung ngabarin emak gw *pencitraan
dikit* ahaha. Aktifitas selama didalam kreta ya gitu-gitu aja ngobrol makan tidur
update ngobrol makan tidur update mau salto, khayang, koprol ya gak boleh mau
ngerokok juga gak boleh hmmm.
Bengong ajeee |
Mao ngerok*k narsis dulu *sohib gw dablang* |
Ee eh Ngantuk Sob Uga |
Perjalanan menuju Stasiun Lempuyangan
menghabiskan waktu sekitar 7jam 25menit, sehingga sekitar jam 19.55 wib kami
baru sampai Stasiun Lempuyangan. Yuhuu Jogjaaaa untuk kesekian kalinya gw
singgah di kota yang konon katanya kota romantis ini tapi sayang sampai saat
ini gw belom pernah bawa pasangan gw kemari *ehem* sudah lupakan mari kita
menuju jln. Maliobro lalu menuju alun-alun untuk cari makan dan kopi jos. Setelah
kenyang kami pun kembali menuju stasiun tapi kami numpang tidur sebentar di
dalem Indomar*t Malioboro sekedar untuk memejamkan mata dengan bermodalkan
membeli meijon kami pun langsung mencari posisi uueenak.
Senin, 10 Agustus
Waktu subuh pun
menjelang kami pun lekas menuju stasiun meninggalkan indomar*t tersebut,
sebelum masuk stasiun kami cari sarapan dulu disebrang stasiun dan tak lupa
membungkus nasi untuk perjalanan menuju Banyuwangi. Setelah sarapan kami masuk
stasiun lalu bersih-bersih diri di kamar mandi gw si yang penting sikat gigi
sama ganti semp*k haha. Tepat jam 07.15 wib kreta Sritanjung tujuan Banyuwangi
Baru Rp.100.000 meninggalkan stasiun Lempuyangan, kali ini semakin lama saja
durasinya sekitar 14jam untuk sampai di stasiun pemberhentian terakhir kereta
api yaitu Stasiun Banyuwangi Baru. Akhirnya sekitar jam 21.20 wib kami sampai
Stasiun Banyuwangi langsung keluar stasiun dan cari warung untuk ngopi tampan
dulu. Sekitar jam 22.30 wib kami langsung menuju Pelabuhan Ketapang tinggal
lurus aja dari jalan keluar stasiun lalu belok kanan setelah ketemu jalan raya
besar lalu lurus saja nanti Pelabuhan Ketapang tepat berada disebelah kiri.
Biaya penyebrangan perorang seharga Rp.8.000/org, jam 23.05 wib kapal mulai
meninggalkan dermaga *tootttooottt* bunyi klakson kapal dadaaaah Pulau Jawaaa
ehehe.
Jam 01.05 wita kapal
merapat ke dermaga Pelabuhan Gilimanuk, penyebrangan Pelabuhan Ketapang menuju
Pelabuhan Gilimanuk hanya sebentar kurang lebih 1 jam saja. Sesampainya di pelabuhan
kami langsung menuju bus yang menuju Pelabuhan Padang Bai, bus berangkat jam
02.00 wita Rp.60.000. Sampai Padang Bai kurang lebih jam 06.05 wita segera kami
mencari warung untuk sarapan. Setelah sarapan kami langsung menuju loket
membeli tiket penyebangan Rp.44.000, jam 08.00 wita kapal berangkat menuju
Pelabuhan Lembar Lombok. Jam 12.00 wita kami sampai Pelabuhan Lembar total 4
jam kami berada dalam kapal aduh pusing juga tapi kami harus tetap melanjutkan
perjalanan dan tak lupa kami pun langsung mencari warung nasi dekat indomar*t,
gak tau kenapa jadi jatuh cinta aja sama indomar*t gegara kemaren gw dikasih
tempat untuk tidur sebentar didalem yang adem sejuk dan berAC haha mayan. Jam
14.00-14.45 wita kami menuju terminal Mandalika Lombok dengan menaiki mobil
carry perorang membayar Rp.25.000. Sesampainya di terminal Mandalika disini
kami menunggu kawan seperjalanan kami yaitu mas Bagus dari Malang. Selagi
menunggu mas Bagus disini kami bertemu calo yang memang calo-calo tiket di
terminal ini rese-rese buktinya kami terjebak
atau dibohongi tentang harga tiket bus dengan tujuan Sumbawa Besar, kami
membayar Rp.80.000/org untuk bus tujuan
Sumbawa Besar, tetapi karna dibilangnya kami lama atau teman kami lama
datangnya yaitu mas Bagus akhirnya tiket pun hangus dan sang calo bangs*t itu
meminta uang lagi sebesar Rp.40.000/org untuk dialihkan dengan mobil pribadi
yang ternyata mobil itu adalah mobil baru kiriman ekspedisi ke Flores sampai
Maumere kalo kami bertemu mobil ini duluan sangat beruntungnya kami karna
tarifnya paling hanya untuk bayar bensin saja. Kamfreeett ah ya sudahlah
mungkin itu rezeki dia tapi allah maha adil setelah kami dipertemukan dengan
orang bangs*t tadi kami sekarang dipertemukan dengan orang yang buaaikk banget
yaitu pa’de Ari namanya, dia driver
mobil baru kiriman yang tinggal di Pemalang. Kami mulai saling bercerita
tentang arah tujuan kami dan latar belakang kami yang sebagian dari kami masih
pelajar, begitu pun pa’de Ari ternyata dia bukan orang biasa dia lulusan S1
pertanian dan dia pun sebenernya punya beberapa usaha seperti menjadi supplier makanan ringan di beberapa daerah Sumbawa dan Flores,
tapi kenapa dia menjadi driver?? Haha
di jawab sangat singkat, padat, dan menyengat selain kerjanya santai dia senang
tiap hari bawa mobil baru, terus abis nganterin mobil dia pulang naik pesawat
haha bener juga si hadeeeh. Sesampainya di Pelabuhan Khayangan Lombok Timur
mobil pun terparkir menunggu antrian tidak membutuhkan waktu lama mobil pun
masuk kapal, ah siyal padahal mumpung gw lagi di Khayangan mau nyari bidadari
kan *lho. Ini adalah selat ketiga yang bakal kami sebrangi yaitu selat Alas, lama
waktu penyebrangan yaitu kurang lebih 2 jam. Sampai di Pelabuhan Pototano kami langsung tancap gas kembali.
Obrolan dengan pa’de
Ari pun berlanjut ia berbagi pengalamannya tentang bedanya membawa mobil ke
jalur barat atau jalur antar lintas Sumatera dan jalur timur atau jalur trans
Sumbawa-Bima-Flores. Dia bercerita lebih nyaman dan lebih asik membawa mobil ke
jalur timur ketimbang ke jalur barat yang rawan akan tindak kriminal, “nahlu
bentar pa’de kayaknya orang rantau Sumbawa dan Flores juga terkenal banyak melakukan
tindak kriminal apalagi kalo di Jakarta?” tanya gw. “Weits kamu salah mas orang
Sumbawa dan orang Flores itu kalau di tanah mereka sendiri sikapnya berbanding
terbalik dengan sikap mereka kalo sedang merantau, kalo gak percaya kamu liat aja
rumah-rumah dipinggir jalan nanti kadang mereka membiarkan kendaraan mereka
bebas terparkir di luar dan banyak supir-supir truk istirahat sebentar
dipinggir jalan itu karena memang di jalur trans Sumbawa-Bima-Flores itu
dijamin aman dari tindak kriminal lalu lintas” kata pa’de Ari. Buseeet iyak
juga si terbukti memang jalur timur itu lebih aman ketimbang jalur barat yang banyak
begal atau bajing luncat yang marak terjadi di antar lintas Sumatera.
Sesampainya di terminal Sumbir Payung Sumbawa Besar kami menghubungi bang Jhony
yang sebelumnya sudah kami kabari akan menumpang istirahat sekaligus mengumpulkan
informasi tentang transportasi menuju pulau Moyo. Setelah bertemu bang Jhony
kami diantar oleh pa’de Ari sampai kerumah bang Jhony subhanallaaah buaik
banget orang yang baru kami kenal ini semoga beliau diberi kesehatan dan
kesuksesan dengan usaha-usaha yang dijalaninya amin. Sesampainya dirumah bang
Jhony lagi-lagi kami dipertemukan dengan orang yang buaiknya gak ketulungan,
bang Jhony ini adalah bagian dari tim ekspediksi Sumbawa dan gw bisa bertemu
bang Jhony ini berkat dikenalkan oleh om Enzat @Enzatbagus dan om Adioz haha.
Oleh bang Jhony ini kami dijelaskan atau lebih sadisnya diracunin tentang
objek-objek wisata di Pulau Sumbawa yang ternyata sangatlah indah dan pernah
suatu hari bang Jhony ini mengajak anak lelakinya yang baru berumur 6 tahun
untuk menaiki gunung tambora tanpa digendong buset salut!, tak lupa beliau pun
bercerita tentang perjalanannya bersama om Enzat dan om Adioz yang terjebak semalaman ditengah laut
terombang-ambing menggunakan kapal body. Hmm
sayang kami hanya mempunyai waktu 1 hari dan itu pun hanya cukup untuk pergi ke
pulau Moyo hhuuaaaa kami janji pankapan bakal balik lagi baaang do’a kan saja
umur kami panjang sehat selalu serta punya banyak waktu luang dan rezeki lebih
amin. Setelah mendapatkan informasi dan bagaimana cara menuju ke pulau moyo
itu kami pun istirahat semoga besok diberi kelancaran dan cuaca cerah amin.
Selpiih dulu sama Ahlan anaknya bang Jhony |
Lagi diracunin kekayaan alam Sumbawa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar