Sabtu, 10 Oktober 2015

MENUJU FLORES FULL OVERLAND AND OVERSEA

Menuju Pulau Moyo Dan Flores “Sebuah Mimpi Yang Terwujud“

“Sebuah Mimpi Yang Terwujud”?? Yap ditulisan gw sebelumnya telah dijelaskan bahwa sudah setahun lamanya atau bahkan lebih gw memimpikan trip atau perjalanan ini. “From West To East” gw berangkat dari wilayah bagian barat Indonesia yaitu Ibu Kota Jakarta menuju bagian timur Indonesia yaitu Flores, kalimat ini yang menjadi kalimat favorit dalam trip gw kali ini hehe.

Berkumpulnya Kawan Seperjalanan
Okee trip gw kali ini membutuhkan waktu yang sangat panjang, yaitu membutuhkan waktu 17 hari nahlu udah kebayangkan serunya begimana. Awalnya gw mau jalan sendirian atau jadi solo bacpacker kalo kata kerennya tapi mungkin takdir berkata lain ciaelah, karna sohib gw waktu di SMA dulu ternyata berminat untuk nemenin gw jadi kita berangkat berdua ouuwww so sweeeet. Nama nya Adhika weits tardulu!! selaw mamen jangan kaget jangan heran sumpaaah!! gw masih normal dan masih suka sama cewek ko ahaha *kodejomblo* dia biasa dipanggil Dablang karna emng ntunya dablang ahaha candaaa bang. Rencana awal nanti paling kita berdua nyari gabungan aja sama orang lain atau grup pejalan lain untuk sewa kapal di Labuan Bajo yaa kalo gak ada gabungan yoweis terpaksa kita ikut agen tour yang perorangnya kena sekitar Rp.750.000,- sampai Rp.1.250.000,-  untuk sailing trip 2 hari 1 malam aja huhu sedih bentaran amat nanggung kalo cuman 2 hari mah baaang. Setelah gw putuskan untuk berangkat berdua, lagi-lagi takdir berkata lain gw teringat akan salah satu pepatah seorang pejalan yaitu “Akan selalu ada jalan buat orang yang mau jalan-jalan” haha. Gw berjumpa dengan 2 orang dari Bandung di forum BPI nyonya Fildzah @fildzahainunn dan dayangnya neng Septi ahaha pisss Sep, terus gw coba ajak gabung dan cocokan tanggal karna kebetulan kita berangkat di bulan yang sama yaitu pada bulan Agustus tapi mereka berangkat menggunakan pesawat langsung  flight ke Labuan Bajo dan pulangnya flight dari Bali yaudiin gapapa gak masalah buat gw yang penting kita ketemu disana untuk berpetualang bareng ahaha.
Semakin dekat dengan tanggal keberangkatan kami yaitu tanggal 09 Agustus banyak juga yang mau bergabung dengan kami ada si Hari Purnomo dia temennya temen gw yaitu Ole sohib gw di kampus dan kawan ngetrip gw juga sayang dia gak bisa ikut hufftt, lalu ada mas Bagus @zhugab dari Malang, Faiz dari Mampang Jakarta yang kuliahnya di Gundar juga kayak gw tapi dia angkatan 2011 elaaah ketemu junior gw ahaha, terus ada Muhammad Anugrah alias Uga @goresanpejalan dari Kebon Jeruk Jakarta ini bocah bolang abizzz sumfeh. Setelah kami diskusikan itinnerary nya kami pun berlima naik kreta dari Jakarta sedangkan mas Bagus nanti ketemuan di Lombok beliau naik pesawat dari Surabaya. Yap total rombongan kami sekarang berjumlah 8 orang dan gw rasa sudah cukup kalo kebanyakan orang entar disangka mau tawuran lagi, disini gw ngebatesin kuota yang mau gabung karna gw menyesuaikan dengan kapasitas maksimal kapal yang nanti mau kami sewa selama 3 hari 2 malam untuk mengelilingi kepulauan komodo yang gak ada obatnya itu hmm peucaaah!!.
.
Waktunya Menjalani Mimpi
Narsis duluu ini ane Arya ahaha
Minggu, 09 Agustus 2015
            Inilah salah satu hari-hari yang ditunggu dalam hidup gw ahaha agak lebay tapi memang itu yang gw rasakan, sekitar jam 09.15 wib gw sama Dablang sudah sampai duluan di Stasiun Pasar Senen. Langsung gw berdua menuju mesin cetak tiket karna kami belinya secara onlen dengan harga Rp.80.000 jadi harus print tiket dahulu, setelah tiket di tangan kami cari warung makan untuk sarapan dan membungkus nasi untuk di perjalanan nanti. Setelah jam 11.00 wib lengkap lah rombongan kami yaitu ada gw, Dablang, Hari, Faiz dan Uga tinggal mas Bagus yang nanti bertemu di Lombok dan Fildzah, Septi di Labuan Bajo. Dengan gerak cepat kami langsung boarding tiket dan langsung menuju kreta Bengawan Solo yang akan mengantar kami ke Stasiun Lempuyangan Jogja untuk singgah semalam, jihaaaa jugijaggijuggijaggijuuuug keretaa berangkaat ahaha ayoook  jalan pak masiniss tancap gasnyaa tuttuuuttuuuutt. Jam 11.30 wib kreta pun berangkat lalu kami sibuk dengan gadget masing-masing ada yang ngepath ada yang update di twitter, instagram bahkan facebook kayak si Hari kalo gw si langsung ngabarin emak gw *pencitraan dikit* ahaha. Aktifitas selama didalam kreta ya gitu-gitu aja ngobrol makan tidur update ngobrol makan tidur update mau salto, khayang, koprol ya gak boleh mau ngerokok juga gak boleh hmmm. 
Bengong ajeee
Mao ngerok*k narsis dulu *sohib gw dablang* 

Ee eh Ngantuk Sob Uga
Perjalanan menuju Stasiun Lempuyangan menghabiskan waktu sekitar 7jam 25menit, sehingga sekitar jam 19.55 wib kami baru sampai Stasiun Lempuyangan. Yuhuu Jogjaaaa untuk kesekian kalinya gw singgah di kota yang konon katanya kota romantis ini tapi sayang sampai saat ini gw belom pernah bawa pasangan gw kemari *ehem* sudah lupakan mari kita menuju jln. Maliobro lalu menuju alun-alun untuk cari makan dan kopi jos. Setelah kenyang kami pun kembali menuju stasiun tapi kami numpang tidur sebentar di dalem Indomar*t Malioboro sekedar untuk memejamkan mata dengan bermodalkan membeli meijon kami pun langsung mencari posisi uueenak. 

Senin, 10 Agustus
            Waktu subuh pun menjelang kami pun lekas menuju stasiun meninggalkan indomar*t tersebut, sebelum masuk stasiun kami cari sarapan dulu disebrang stasiun dan tak lupa membungkus nasi untuk perjalanan menuju Banyuwangi. Setelah sarapan kami masuk stasiun lalu bersih-bersih diri di kamar mandi gw si yang penting sikat gigi sama ganti semp*k haha. Tepat jam 07.15 wib kreta Sritanjung tujuan Banyuwangi Baru Rp.100.000 meninggalkan stasiun Lempuyangan, kali ini semakin lama saja durasinya sekitar 14jam untuk sampai di stasiun pemberhentian terakhir kereta api yaitu Stasiun Banyuwangi Baru. Akhirnya sekitar jam 21.20 wib kami sampai Stasiun Banyuwangi langsung keluar stasiun dan cari warung untuk ngopi tampan dulu. Sekitar jam 22.30 wib kami langsung menuju Pelabuhan Ketapang tinggal lurus aja dari jalan keluar stasiun lalu belok kanan setelah ketemu jalan raya besar lalu lurus saja nanti Pelabuhan Ketapang tepat berada disebelah kiri. Biaya penyebrangan perorang seharga Rp.8.000/org, jam 23.05 wib kapal mulai meninggalkan dermaga *tootttooottt* bunyi klakson kapal dadaaaah Pulau Jawaaa ehehe.

Selasa, 11 Agustus
Penyebrangan Padangbai-Lembar
Jam 01.05 wita kapal merapat ke dermaga Pelabuhan Gilimanuk, penyebrangan Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk hanya sebentar kurang lebih 1 jam saja. Sesampainya di pelabuhan kami langsung menuju bus yang menuju Pelabuhan Padang Bai, bus berangkat jam 02.00 wita Rp.60.000. Sampai Padang Bai kurang lebih jam 06.05 wita segera kami mencari warung untuk sarapan. Setelah sarapan kami langsung menuju loket membeli tiket penyebangan Rp.44.000, jam 08.00 wita kapal berangkat menuju Pelabuhan Lembar Lombok. Jam 12.00 wita kami sampai Pelabuhan Lembar total 4 jam kami berada dalam kapal aduh pusing juga tapi kami harus tetap melanjutkan perjalanan dan tak lupa kami pun langsung mencari warung nasi dekat indomar*t, gak tau kenapa jadi jatuh cinta aja sama indomar*t gegara kemaren gw dikasih tempat untuk tidur sebentar didalem yang adem sejuk dan berAC haha mayan. Jam 14.00-14.45 wita kami menuju terminal Mandalika Lombok dengan menaiki mobil carry perorang membayar Rp.25.000. Sesampainya di terminal Mandalika disini kami menunggu kawan seperjalanan kami yaitu mas Bagus dari Malang. Selagi menunggu mas Bagus disini kami bertemu calo yang memang calo-calo tiket di terminal ini rese-rese buktinya kami terjebak  atau dibohongi tentang harga tiket bus dengan tujuan Sumbawa Besar, kami membayar Rp.80.000/org  untuk bus tujuan Sumbawa Besar, tetapi karna dibilangnya kami lama atau teman kami lama datangnya yaitu mas Bagus akhirnya tiket pun hangus dan sang calo bangs*t itu meminta uang lagi sebesar Rp.40.000/org untuk dialihkan dengan mobil pribadi yang ternyata mobil itu adalah mobil baru kiriman ekspedisi ke Flores sampai Maumere kalo kami bertemu mobil ini duluan sangat beruntungnya kami karna tarifnya paling hanya untuk bayar bensin saja. Kamfreeett ah ya sudahlah mungkin itu rezeki dia tapi allah maha adil setelah kami dipertemukan dengan orang bangs*t tadi kami sekarang dipertemukan dengan orang yang buaaikk banget yaitu pa’de Ari namanya, dia driver mobil baru kiriman yang tinggal di Pemalang. Kami mulai saling bercerita tentang arah tujuan kami dan latar belakang kami yang sebagian dari kami masih pelajar, begitu pun pa’de Ari ternyata dia bukan orang biasa dia lulusan S1 pertanian dan dia pun sebenernya punya beberapa usaha seperti menjadi supplier makanan ringan di beberapa daerah Sumbawa dan Flores, tapi kenapa dia menjadi driver?? Haha di jawab sangat singkat, padat, dan menyengat selain kerjanya santai dia senang tiap hari bawa mobil baru, terus abis nganterin mobil dia pulang naik pesawat haha bener juga si hadeeeh. Sesampainya di Pelabuhan Khayangan Lombok Timur mobil pun terparkir menunggu antrian tidak membutuhkan waktu lama mobil pun masuk kapal, ah siyal padahal mumpung gw lagi di Khayangan mau nyari bidadari kan *lho. Ini adalah selat ketiga yang bakal kami sebrangi yaitu selat Alas, lama waktu penyebrangan yaitu kurang lebih 2 jam. Sampai di Pelabuhan  Pototano kami langsung tancap gas kembali.
Obrolan dengan pa’de Ari pun berlanjut ia berbagi pengalamannya tentang bedanya membawa mobil ke jalur barat atau jalur antar lintas Sumatera dan jalur timur atau jalur trans Sumbawa-Bima-Flores. Dia bercerita lebih nyaman dan lebih asik membawa mobil ke jalur timur ketimbang ke jalur barat yang rawan akan tindak kriminal, “nahlu bentar pa’de kayaknya orang rantau Sumbawa dan Flores juga terkenal banyak melakukan tindak kriminal apalagi kalo di Jakarta?” tanya gw. “Weits kamu salah mas orang Sumbawa dan orang Flores itu kalau di tanah mereka sendiri sikapnya berbanding terbalik dengan sikap mereka kalo sedang merantau, kalo gak percaya kamu liat aja rumah-rumah dipinggir jalan nanti kadang mereka membiarkan kendaraan mereka bebas terparkir di luar dan banyak supir-supir truk istirahat sebentar dipinggir jalan itu karena memang di jalur trans Sumbawa-Bima-Flores itu dijamin aman dari tindak kriminal lalu lintas” kata pa’de Ari. Buseeet iyak juga si terbukti memang jalur timur itu lebih aman ketimbang jalur barat yang banyak begal atau bajing luncat yang marak terjadi di antar lintas Sumatera. Sesampainya di terminal Sumbir Payung Sumbawa Besar kami menghubungi bang Jhony yang sebelumnya sudah kami kabari akan menumpang istirahat sekaligus mengumpulkan informasi tentang transportasi menuju pulau Moyo. Setelah bertemu bang Jhony kami diantar oleh pa’de Ari sampai kerumah bang Jhony subhanallaaah buaik banget orang yang baru kami kenal ini semoga beliau diberi kesehatan dan kesuksesan dengan usaha-usaha yang dijalaninya amin. Sesampainya dirumah bang Jhony lagi-lagi kami dipertemukan dengan orang yang buaiknya gak ketulungan, bang Jhony ini adalah bagian dari tim ekspediksi Sumbawa dan gw bisa bertemu bang Jhony ini berkat dikenalkan oleh om Enzat @Enzatbagus dan om Adioz haha. Oleh bang Jhony ini kami dijelaskan atau lebih sadisnya diracunin tentang objek-objek wisata di Pulau Sumbawa yang ternyata sangatlah indah dan pernah suatu hari bang Jhony ini mengajak anak lelakinya yang baru berumur 6 tahun untuk menaiki gunung tambora tanpa digendong buset salut!, tak lupa beliau pun bercerita tentang perjalanannya bersama om Enzat dan om Adioz  yang terjebak semalaman ditengah laut terombang-ambing menggunakan kapal body. Hmm sayang kami hanya mempunyai waktu 1 hari dan itu pun hanya cukup untuk pergi ke pulau Moyo hhuuaaaa kami janji pankapan bakal balik lagi baaang do’a kan saja umur kami panjang sehat selalu serta punya banyak waktu luang dan rezeki lebih amin. Setelah mendapatkan informasi dan bagaimana cara menuju ke pulau moyo itu kami pun istirahat semoga besok diberi kelancaran dan cuaca cerah amin.
Selpiih dulu sama Ahlan anaknya bang Jhony

Lagi diracunin kekayaan alam Sumbawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar