Kepolisian Daerah Metro Jaya tak melanjutkan pengoperasian contra flow
jalur Cawang-Rawamangun. Hasil uji coba selama dua hari sejak Jumat, 5
April lalu menunjukkan pengaturan melawan arus itu tak efektif. "Ini
setelah pembicaraan dengan PT Jasa Marga Tbk dan PT CMNP Tbk, kami tidak
melaksanakan uji coba hari ini dan sepertinya tidak akan kami lanjutkan
lagi," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris
Besar Sambodo Purnomo, usai menjaga demonstrasi depan Istana Negara,
Jakarta.
Contra flow, menurut dia, dapat dijalankan dengan syarat kedua jalur
yang berlawanan seimbang, sehingga jalur padat bisa menggunakan jalur
yang lebih lengang. Kenyataannya, jalur yang berlawanan dengan
Cawang-Rawamangun malah dipadati angkutan berat dari Tanjung Priok
menuju Cawang. "Secara hitungan tidak seimbang. Tapi ternyata dilewati
truk dengan kecepatan rendah," ujar dia.
Akibatnya, jalur
terhambat karena lamanya kecepatan truk di jalan. Jalur yang sempit dan
banyaknya truk membuat antrian kendaraan semakin panjang. "Bisa sekitar
2-3 kilometer. Resistensi dari pengguna jalan pun mulai terjadi," kata
dia. Namun sebenarnya, contra flow Cawang-Rawamangun dapat membantu
pengguna jalan dari arah Cibubur, Bekasi, dan Taman Mini. Namun karena
banyaknya truk dari arah berlawanan, contra flow tidak efektif.
Meski
seperti itu, kata Sambodo, contra flow akan tetap dijalankan di tiga
jalur lainnya, yakni Serpong-Tomang, Cawang-Semanggi, dan Grogol-Slipi.
Menurut perhitungan PT Jasa Marga, setiap jamnya 6.000 kendaraan dapat
masuk jalur Grogol-Slipi. Dengan dibuka contra flow, 2.000 kendaraan
bisa masuk sehingga 30 persen kendaraan di jalur itu bisa berkurang.
"Perkiraannya sama di jalur yang lain, sekitar 30 persen bisa mengurangi
di jalur tersebut," kata dia.
Untuk ke depan, dia mengatakan,
kepolisian akan mempertimbangkan jalur lain untuk diadakan contra flow.
"Kami berpikir untuk menerapkan contra flow di wilayah Cibubur," ujar
dia. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto,
mengatakan, sampai sekarang uji coba terus dievaluasi. Namun dia
mengakui kecepatan kendaraan malah makin berkurang dengan adanya contra
flow di jalur tersebut. "Jumlah kendaraan per hari Cawang-Tanjung Priok
dan Cawang-Tomang 570 ribu unit per hari atau 23.750 per jam. Sebelum
uji coba pukul 07.00-10.00 dan pukul 16.00-19.00, kecepatan rata-rata
40-50 kilometer per jam menjadi 5-10 kilometer per jam," kata Rikwanto.
Sumber Berita: Tempo.co, 10 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar