Sabtu, 04 Mei 2013

Contra flow cawang-rawamangun di hentikan

Kepolisian Daerah Metro Jaya tak melanjutkan pengoperasian contra flow jalur Cawang-Rawamangun. Hasil uji coba selama dua hari sejak Jumat, 5 April lalu menunjukkan pengaturan melawan arus itu tak efektif. "Ini setelah pembicaraan dengan PT Jasa Marga Tbk dan PT CMNP Tbk, kami tidak melaksanakan uji coba hari ini dan sepertinya tidak akan kami lanjutkan lagi," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo, usai menjaga demonstrasi depan Istana Negara, Jakarta.

Contra flow, menurut dia, dapat dijalankan dengan syarat kedua jalur yang berlawanan seimbang, sehingga jalur padat bisa menggunakan jalur yang lebih lengang. Kenyataannya, jalur yang berlawanan dengan Cawang-Rawamangun malah dipadati angkutan berat dari Tanjung Priok menuju Cawang. "Secara hitungan tidak seimbang. Tapi ternyata dilewati truk dengan kecepatan rendah," ujar dia.

Akibatnya, jalur terhambat karena lamanya kecepatan truk di jalan. Jalur yang sempit dan banyaknya truk membuat antrian kendaraan semakin panjang. "Bisa sekitar 2-3 kilometer. Resistensi dari pengguna jalan pun mulai terjadi," kata dia. Namun sebenarnya, contra flow Cawang-Rawamangun dapat membantu pengguna jalan dari arah Cibubur, Bekasi, dan Taman Mini. Namun karena banyaknya truk dari arah berlawanan, contra flow tidak efektif.

Meski seperti itu, kata Sambodo, contra flow akan tetap dijalankan di tiga jalur lainnya, yakni Serpong-Tomang, Cawang-Semanggi, dan Grogol-Slipi. Menurut perhitungan PT Jasa Marga, setiap jamnya 6.000 kendaraan dapat masuk jalur Grogol-Slipi. Dengan dibuka contra flow, 2.000 kendaraan bisa masuk sehingga 30 persen kendaraan di jalur itu bisa berkurang. "Perkiraannya sama di jalur yang lain, sekitar 30 persen bisa mengurangi di jalur tersebut," kata dia.

Untuk ke depan, dia mengatakan, kepolisian akan mempertimbangkan jalur lain untuk diadakan contra flow. "Kami berpikir untuk menerapkan contra flow di wilayah Cibubur," ujar dia. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, sampai sekarang uji coba terus dievaluasi. Namun dia mengakui kecepatan kendaraan malah makin berkurang dengan adanya contra flow di jalur tersebut. "Jumlah kendaraan per hari Cawang-Tanjung Priok dan Cawang-Tomang 570 ribu unit per hari atau 23.750 per jam. Sebelum uji coba pukul 07.00-10.00 dan pukul 16.00-19.00, kecepatan rata-rata 40-50 kilometer per jam menjadi 5-10 kilometer per jam," kata Rikwanto.

Sumber Berita: Tempo.co, 10 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar